SULSEL- Balai Taman Nasional Taka Bonerate-KLHK menggelar acara Ramah Tamah Purna Tugas Ir. Ahmad Yani sebagai Kepala Balai TN Taka Bonerate dan dilanjutkan Pembinaan Rohani yang dilaksanakan oleh pada Jumat, 22 Maret 2024..
Nampak hadir Saiful Arif, selaku Wakil Bupati Kepulauan Selayar bersama perwakilan Forkompimda, turut hadir, Ir. Jusman selaku Kepala P3E Sulawesi dan Maluku, sekaligus Koordinator Wilayah UPT Satker LHK Sulawesi Selatan.
Balai TN Taka Bonerate ini juga memiliki sebutan yang diakui oleh dunia internasional yakni, 'The third largest atoll in the world, World network of biosphere reserves' atau Atol terbesar ketiga di dunia.
Korwil UPT Satker LHK Sulsel, Ir.Jusman menyampaikan terima kasih atas dedikasi Ir. Ahmad Yani selama menjalankan tugas sebagai Kepala Balai TN Taka Bonerate, juga mengungkapkan kenangan yang tak bisa dilupakan dalam perjalanan karirnya selaku ASN di Balai TN Taka Bonerate.
"Lima tahun lamanya saya ditugaskan disini. Menjaga bentang alam laut, kekayaan keanekaragaman hayati salah satu taman nasional laut terindah di Indonesia, " kenang Jusman.
Lanjutnya lagi begitu spesialnya amanah yang kita sandang selama bekerja di taman nasional.
"Sejak lama saya kenal Pak Yani. Beliau telah menghabiskan waktunya berkeliling Indonesia, sebagai Rimbawan sejati memenuhi amanah penugasan. Memulai tugas di TN Taka Bonerate, juga pernah bertugas di Taman Nasional Betung Kerihun Kalimantan, dimana hanya transportasinya tak kalah menantang melalui jalur sungai dengan akses komunikasi yang juga terbatas. Tanah Papua dan Sulawesi Tengah tak luput juga sebagai tempat Pak Yani berhikmad sebagai ASN, ' ungkap Jusman haru.
"Kita bersyukur juga Pemda Selayar mendukung keberadaan kita. Tidak ada yang sulit jika kita bekerja berkoloborasi. Tidak bekerja sendiri, " pesan Jusman yang saat ini diamanahkan sebagai Plt. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku.
Lebih lanjut diungkapkannya bahwa sesusi arahan pimpinan, perlunya bekerja dengan spirit HITS (Holistik, Integrasi, Tematik dan Spasial).
"Bekerja bersama secara holistik, terintegrasi, dengan tema yang terpilih pada ruang spasial bekerja disepakati, " katanya lagi.
Jusman menjelaskan, keberadaan kami di P3E Sulawesi dan Maluku siap memberikan dukungan, juga kepada Pemda dan Kabupaten. P3E berupaya hadir di tengah publik sebagai simpul koordinasi dan informasi serta berkinerja berdampak kepada masyarakat.
"Keberadaan Taman Nasional kita ini sekarang perlu penguatan pada dukungan program pemerintah seperti; 'FOLU Net Sink' terutama berdampak pada taraf global seperti 'cabron trade', " tuturnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate, Ir. Ahmad Yani menuturkan bahwa selama 26 tahun kami mengabdi di KLHK terasa singkat bagi kami.
"Saya sangat salut kerja-kerja konservasi. Kerja konservasi merupakan salah satu perwujudan memperrtahankan
apa yang diciptakan Allah SWT. Tidak ada kata lelah dan spririt itu tetap terjaga untuk menjaga ciptaannya hingga hembusan napas terakhir manusia sebagai khalifah di atas bumi, " urai Ahmad Yani.
Sesuai namanya, Ahmad Yani sebagai gambaran pahlawan Revolusi ini berpesan bahwa dalam bekerja itu tak pernah mengenal berhenti berbuat manfaat, kecuali Allah SWT telah selesai menetapkan jatah hidup kita.
"Jauhkanlah sifat seperti katak dalam tempurung, ketika basah dia mengeluh. Jadikanlah pekerjaan yang diamanahkan sebagai tantangan tanggung jawab kita ketika bertugas. Ini untuk membuktikan keberadaan dan institusi kita di ranah publik. Saya sangat salut kerja-kerja konservasi. Kerja konservasi merupakan salah satu perwujudan memperrtahankan apa yang diciptakan Allah SWT, " bebernya.
"Tidak ada kata lelah dan spririt itu tetap terjaga untuk menjaga ciptaannya hingga hembusan napas terakhir manusia sebagai khalifah di atas bumi, " imbuhnya.
Ahmad Yani berpesan bahwa dalam bekerja itu tak pernah mengenal berhenti berbuat manfaat kecuali Allah SWT telah selesai menetapkan jatah hidup kita.
Sembari dengan mata berkaca kaca, Ahmad Yani berujar bahwa Kerja-kerja di dunia konservasi tak akan pernah habis hingga dunia ini kiamat, kecuali kita sendiri yang berakhir.
"Hidupilah taman nasional yang kita cintai agar langgeng dan menjadi bagian di masyarakat kita. Menjadi bagian mata rantai pengelolaan. Tak ada orang yang lebih penting tapi kita semua ini adalah bagian yang sangat penting, " pesan Ahmad Yani.
"Waktu itu ibarat pedang, jika mampu digunakan maka bisa bermanfaat bagi apa saja.
Jika tidak maka akan sia-sia, "kuncinya.
Baca juga:
Musda Dekopinda Bantaeng Angkat Ketua Baru
|
Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Selayar H, Saiful Arif, S.H mengapresiasi kerja dari mantan Kepala Balai TN Taka Bonerate selama menjabat. Dengan sinergitas koloborasi, poin ini telah ditorehkannya.
"Kita mendapat pengakuan sebagai cagar biospher di dunia internasional. Sebelumnya juga dalam seminar skala nasional di Makasssar, " tuturnya.
"Saya telah berkomunikasi di segala sektor, ternyata Jasa Lingkungan yang ada di lautan, itu 3 (tiga) kali lebih besar jasa lingkungan diwilayah laut dibandingkan di wilayah daratan.
"Kita akan angkat dan kembangkan sehingga terpelihara dan terlindungi, " pesannya.
Lebih lanjut, diutarakannya bahwa hal ini akan ditindaklanjuti melalui forum internasional pada akhir bulan April di Wakatobi.
"Sehingga Kabupaten Selayar menjadi pelopor, Jangan menjadi pengekor, " singkat Saiful Arif.
Kunci sinergitas ada di kata kunci; koordinasi, komunikasi, konsultasi, integrasi, simplifikasi dan sinkronisasi.
"Perlunya manajemen waktu dan manajemen Qalbu, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, Insyaallah akan tuntas, "terangnya.
"Hasil akan berbeda jika kita mengoptimalkan hal tersebut, " pesannya.
Senada hal tersebut Plt. Kepala Balai Taman Nasional Taka Bonerate Raduan., MAP menerangkan bahwa pak Ahmad Yani memulai tugasnya disini dan mengakhiri tugasnya juga disini ( 2023-2024).
"Kami merasa kehilangan beliau. Kehadirannya yang terasa sangat singkat tetapi telah memberikan spirit dan semangat kepada kita semua disini. Semangatnya akan kita teruskan dalm membangun TN Taka Bonerate untuk dipertahankan dan dikembangkan dalam mengelola tapak, " kata Raduan.
"Bagaimana menjadikan Pegawai KLHK agar kuat dan tangguh dilapangan serta mengelola Taman Nasional dengan mengedepankan aspek religius, " tutupnya sambil menyeka air mata menahan rasa haru.
Sumber berita: Humas P3E Sulawesi dan Maluku